Untuk beberapa jenis sambal banyak digunakan dalam jenis makanan ringan pinggir jalan. Warnanya benar-benar menggoda.
Tapi gairah masyarakat indonesia mengenai makanan pedas harus diikuti denganteliti dan extra hati-hati. Tidak hanya menyebabkan gangguan perut tapi ada bahaya lain mengintai.
Menurut informasi dari seorang kerabat berbahaya sirkulasi sambal, tim Sigi belum lama ini mengunjungi satu kota di Jawa Tengah. Pencarian yang dimulai pada satu pasar.
Faktanya segera menemukan mencurigakan. Di balik cabai segar ini cabai paprika-terselip busuk. Demikian juga Rotten Tomatoes tidak dibuang tapi masih dijual, tentu dengan sangat miring. Benar saja, upaya itu sia-sia investigasi. Berita saus pembuatan sehat berhasil diperoleh.
Saus busuk membuat saus yang tidak sehat dilakukan seadanya di sebuah rumah kecil. Untuk mengetahui lebih dekat, tim Sigi berpura-pura menjadi pembeli dalam jumlah besar sekaligus untuk mengetahui proses pembuatan saus panas di tempat ini.
Informasi tentang proses pembuatan saus perlahan-lahan mulai mengalir. Adonan saus sambal tersedia di drum besar. Kemudian hanya dipanaskan dalam tungku besar.
Proses pengemasan juga dilakukan langsung di situs, tentu saja dengan teknologi seadanya. Saus yang sudah diolah, dikemas, dan siap dipasarkan. Sejauh ini belum ditemukan unsur yang melanggar hukum.
Namun berhasil mengungkap produksi saus berbahaya, membuat pencarian berlanjut ke tempat lainnya. Akhirnya ditemukan lagi saus berabahaya ini, mereka berpikir produk mereka sangat tidak higienis.
Pedagang bersedia untuk membuka kartu dan trik bagaimana membuat saus cabai dengan bahan sangat murah. Apakah kualitas diprediksi tidak dapat dipertanggungjawabkan bahkan cenderung membahayakan. "Saya juga tidak enak, tapi banyak yang seperti saya," kata Parmin, sipembuat saus.
Bahan baku yang diperlukan mudah diperoleh di pasar. Chilli, pepaya, tomat hingga bawang semua dalam keadaan membusuk. Masih ada fakta yang lebih mengerikan. Dia juga menambahkan bahan kimia berbahaya. Para pembuat saus tidak kesulitan mendapatkan bahan kimia yang tidak boleh dijual bebas.
Jangan ingin menjadi saus buatan sendiri tergesa-gesa menempatkan botol seperti produk yang berkualitas baik. Jadi tidak ada biaya dia menggunakan botol-botol bekas yang dikumpulkan dari tempat sampah.Untuk bahan baku yang digunakan adalah cabe busuk..
Dan ...... dimulailah proses pembuatan saus cabai abal-abal ini. Buah cabe busuk tadi dihaluskan bukan dengan mesin tetapi dengan diinjak-injak. Dalam rangka saus adonan tahan lama ditambahkan pengawet natrium benzoat.
Jadi berwarna pewarna tekstil pembeli segar dan menarik yang diizinkan saus dicampur ke dalam adonan. Bahkan, penggunaan bahan kimia tanpa perhitungan apalagi juga menggunakannya bukan untuk makanan menjadi sangat berbahaya.
Jadi itu tidak terlalu jelas ada trik untuk menyesatkan konsumen. Sehingga hasilnya adalah campuran yang sempurna disaring sampai halus.Untuk menghilangkan bau yang menyengat dari bahan cabe busuk cukup dengan dipanaskan. Proses pemanasan dilakukan juga untuk membuat saus lebih kental.
Saus siap untuk dikemas. Botol dibeli dari reruntuhan sehingga saus terlihat meyakinkan pilihan bahkan tanpa merek. Satu per satu botol penuh diisi dan siap dipasarkan.
Untuk menjual produk saus ini, para pembuat saus harus berkeliling untuk menargetkan pembeli. Dengan harga murah maka pelanggan akan tertarik. "Bermodalkan yang minim saya bisa mendapatkan untung yang lebih besar," kata Parmin.
Untuk mendapat kepastian bahaya atau tidak, kami membawanya ke tim lab Sigi makanan. Hasilnya adalah mengerikan. Kandungan pengawet ini dalam saus jauh di atas ambang batas yang bisa dikonsumsi.
Tidak bercanda konten benzoat yang melebihi ambang batas akan sangat berpengaruh bagi tubuh. Selain mengandung pengawet yang jauh melampaui ambang batas, hasil uji laboratorium teknis sebenarnya membuktikan fakta ini. Belum lagi dampak dari proses produksi ketidakhigienisan dan bahan yang sudah busuk.
Menurut Niken WH, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, jika proporsi melebihi efek yang akan dirasakan adalah gangguan fungsi ginjal.
Namun sayangnya pengawasan tentang peredaran makanan berbahaya ini ternyata tidak prioritas. Sementara pembinaan dan perlindungan konsumen lembaga memiliki komentar sendiri tentang saus sirkulasi berbahaya. Bahkan terbukti saus berbahaya masih di pasar.
Bagikan ke teman-teman kamu agar mereka lebih berhati-hati dan waspada dalam memakan sesuatu.
0 comments:
Post a Comment